Gegara Tak Punya Ruang Kelas, Siswa SMKN 3 Kabupaten Tangerang Sekolah di Ruang Pojok Baca Berukuran 2×5 m Diisi 36 Siswa

banner 120x600
banner 468x60

TANGERANG//INFOTANGERANGRAYA/Pendidikan – Kondisi memprihatinkan terjadi di SMKN 3 Kabupaten Tangerang lantaran 8 (delapan) ruang kelas tak bisa digunakan akibat gedung mengalami retak tiang dan pecah dinding akibat pergerakan tanah. Kondisi ini terjadi sejak 2023 silam. Kondisi tanah yang labil diduga menjadi penyebab kerusakan bangunan berlantai 2 (dua) itu. Pihak sekolah telah melaporkan keadaan tersebut kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten dengan didampingi dari Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Tangerang sejak kejadian diketahui.

Akibat belum adanya upaya tindaklanjut dari pihak dinas mengakibatkan siswa terpaksa direlokasi di tempat-tempat yang bisa digunakan meskipun terbilang memprihatinkan dan jauh dari kata efektif untuk pembelajaran di kelas.

banner 325x300

Cecep Supriatna, selaku Kepala Sekolah mengaku sedih dan khawatir melihat keadaan siswanya yang belajar di ruang yang sangat terbatas dikarenakan akan mengganggu proses pembelajaran. Saat adanya peninjauan dari Kantor Cabang Dinas Wilayah Kabupaten Tangerang pada Senin, (21/4/2025).

pihak sekolah kembali menyampaikan keinginan untuk segera dilakukan pembongkaran gedung tersebut dan dibangun kembali demi kelancaran pembelajaran siswa/i di SMKN 3 Kabupaten Tangerang.

“ya, semoga dari pihak dinas pendidikan Pemprov Banten bisa memberikan prioritas pada pembangunan sarana sekolah yang betul-betul kami butuhkan,” Ujarnya.
saat ditinjau dari Kantor Cabang Dinas.

Maksis Sakhabi, selaku Kepala Seksi SMK dan SKh pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Tangerang kembali mengunjungi SMKN 3 Kabupaten Tangerang untuk melihat kondisi terkini dari bangunan kelas yang berpotensi roboh itu. Ia mengaku dirinya selalu mengikuti perkembangan keadaan sekolah dan proses kegiatan belajar mengajar.

“beberapa waktu lalu di bulan Maret 2025 gedung itu sudah dilelang, namun informasinya gagal karena tidak ada yang berani membeli, artinya prosesnya terus berjalan untuk sampai pada pembangunan ruang kelas baru nantinya,” kata Maksis Sakhabi kepada infotangerangraya, Senin (21/4/2025).

Namun demikian, Maksis Sakhabi mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan bagian sarpras untuk memastikan proses putusan kapan gedung itu dibangun. “karena sudah mendesak, kondisinya darurat, semoga ini menjadi prioritas oleh bidang terkait,” terangnya.

Diketahui, akibat terisolirnya 8 ruang kelas, maka seluruh siswa yang semula menempati gedung itu terpaksa harus belajar di ruangan berukuran 2×5 meter dengan diisi 36 orang. Ruangan tersebut jauh dari kata layak, lantaran hanya sebatas ruang pojok baca dan berukuran minimalis.
Selain ruangan tersebut, siswa juga menempati Mushalla yang berukuran tidak besar. Para siswa belajar di tempat sarana ibadah itu dengan menyekatnya dengan papan menjadi tiga ruangan. Sedangkan 4 kelas lainnya menempati laboratorium dan ruang guru.

Di tengah sedang membangun Unit Sekolah Baru di beberapa wilayah termasuk Kabupaten Tangerang, yakni SMKN 15 di Kecamatan Cisauk dan SMK Negeri di wilayah Kecamatan Pasar Kemis, Pemprov Banten jangan terkesan mengabaikan kebutuhan sarpras sekolah sudah beroperasi lama, apalagi menyangkut ruang kelas. Terlebih Gubernur Banten saat ini tengah fokus terhadap upaya membangun pendidikan, dari mulai infrastruktur, kualitas pendidikan hingga akses masyarakat dalam mendapatkan pendidikan yang layak yaitu dengan program Sekolah Gratis.

“kita semua mendukung program pendidikan yang digagas bapak Gubernur dan Wakil Gubernur, oleh karenanya, tidak boleh ada siswa yang belajar gammpar apalagi berdesak-desakan yang disebabkan tidak ada ruang kelas akibat mengalami kerusakan,” kata Maksis Sakhabi.(Red/Bud)

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *